Kitab Salat
Ied
1. Dibolehkan
kaum wanita keluar pada hari raya menuju tempat salat dan mendengarkan khutbah
dengan memisahkan diri dari kaum lelaki
-
Hadis riwayat Ibnu
Abbas, ia berkata:
Aku pernah ikut salat Idul Fitri bersama Nabi, Abu Bakar,
Umar dan Usman. Mereka semua melakukan salat Ied sebelum khutbah, kemudian ia
berkhutbah, ia berkata: Rasulullah turun, seola-olah aku melihat beliau ketika
beliau dengan isyarat tangan mempersilakan kaum lelaki duduk. Kemudian beliau
berjalan di antara barisan sampai ke tempat para wanita. Beliau disertai Bilal.
Lalu beliau membaca: Hai Nabi, apabila para wanita yang beriman mendatangimu
untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan Allah.
Beliau membaca ayat ini hingga akhir. Lalu beliau bertanya: Apakah kalian akan
berjanji setia? Seorang wanita satu-satunya di antara mereka menjawab tegas: Ya,
wahai Nabi Allah! Saat itu tidak diketahui siapa wanita tersebut. Kemudian
Rasulullah bersabda: Bersedekahlah kalian! Bilal membentangkan pakaiannya seraya
berkata: Marilah, demi bapak ibuku sebagai tebusan kalian! Mereka pun segera
melemparkan gelang dan cincin ke dalam pakaian Bilal. (Shahih Muslim
No.1464)
-
Hadis riwayat Jabir
bin Abdullah, ia berkata:
Bahwa Nabi pernah melaksanakan salat hari Raya
Fitri. Beliau memulai dengan salat terlebih dahulu. Sesudah itu beliau
berkhutbah kepada kaum muslimin. Selesai khutbah Nabi turun dan mendatangi kaum
wanita. Beliau memberikan peringatan kepada mereka sambil berpegangan pada
tangan Bilal. Lalu Bilal membentangkan pakaiannya dan para wanita memberikan
sedekah. (Shahih Muslim No.1466)
-
Hadis riwayat Ibnu
Abbas dan Jabir bin Abdullah Al-Anshari, ia berkata:
Dari Ibnu Juraij, ia
berkata: Atha telah mengabarkanku dari Ibnu Abbas dan dari Jabir bin Abdullah
Al-Anshari, keduanya berkata: Tidak ada azan bagi salat hari raya idul fitri
atau idul adha. Kemudian aku bertanya kepadanya tentang itu, lalu Jabir bin
Abdullah Al-Anshari memberitahukan kepadaku bahwa tidak ada azan untuk salat
hari raya idul fitri, baik saat imam menaiki mimbar maupun sesudahnya. Juga
tidak ada iqamat, seruan atau apapun. Pada saat itu tidak ada azan atau iqamat.
(Shahih Muslim No.1468)
-
Hadis riwayat Ibnu
Umar, ia berkata:
Bahwa Nabi, Abu Bakar dan Umar, mereka melakukan salat Ied
(idul fitri dan idul adha) sebelum khutbah. (Shahih Muslim No.1471)
-
Hadis riwayat Abu
Said Al-Khudri, ia berkata:
Bahwa Rasulullah selalu keluar pada hari raya
raya idul adha dan hari raya idul fitri. Beliau memulai dengan salat. Setelah
menyelesaikan salat dan mengucapkan salam, beliau berdiri menghadap kaum
muslimin yang duduk di tempat salat mereka masing-masing. Jika beliau mempunyai
keperluan yang perlu disampaikan, beliau akan tuturkan hal itu kepada kaum
muslimin. Atau ada keperluan lain, maka beliau memerintahkannya kepada kaum
muslimin. Beliau pernah bersabda (dalam salah satu khutbahnya di hari raya):
Bersedekahlah kalian! bersedekahlah! Bersedekahlah! Dan ternyata mayoritas yang
memberikan sedekah adalah kaum wanita. Setelah itu beliau berlalu. (Shahih
Muslim No.1472)
-
Hadis riwayat Ummu
Athiyyah ra., ia berkata:
Nabi saw. memerintahkan kami untuk membolehkan
gadis-gadis dan gadis-gadis pingitan keluar rumah dan beliau memerintahkan para
wanita yang sedang haid agar menjauhi tempat salat kaum muslimin. (Shahih Muslim
No.1473)
2. Dispensasi
(keringanan) dalam bermain-main yang tidak mengandung maksiat pada hari-hari
raya
-
Hadis riwayat
Aisyah ra., ia berkata:
Abu Bakar pernah datang ke rumahku ketika dua orang
gadis Ansar berada di dekatku. Mereka saling tanya jawab dengan syair yang
dilantunkan orang-orang Ansar pada hari Bu'ats (hari peperangan antara kabilah
Aus dan Khazraj). Aisyah berkata: Sebenarnya mereka berdua bukanlah penyanyi.
Abu Bakar berkomentar: Apakah ada nyanyian setan di rumah Rasulullah saw. Hal
itu terjadi pada hari raya. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Hai Abu Bakar,
sesungguhnya setiap kaum itu mempunyai hari raya dan ini adalah hari raya kita.
(Shahih Muslim No.1479)
-
Hadis riwayat Abu
Hurairah ra., ia berkata:
Ketika orang-orang Habasyah sedang bermain-main
dengan tombak-tombak mereka di hadapan Rasulullah saw. Umar bin Khathab datang.
Dia mengambil beberapa kerikil untuk melempari mereka, tetapi Rasulullah saw.
mencegahnya: Hai Umar, biarkan mereka!. (Shahih Muslim No.1485)